Sekilas Kota Padang. Padang
merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat. Kota Padang memiliki potensi
budaya dan pariwisata yang luar biasa. Kota seluas 694,96 km² ini
didiami oleh lebih dari 787.740 jiwa (2004) penduduk yang didominasi
warga muslim. Kota Padang dikenal juga sebagai Kota Bahari. Kota ini
memiliki garis pantai sepanjang 84 km dan pulau kecil sebanyak 19 buah diantaranya yaitu Pulau Sikuai di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 38,6 km², Pulau Toran di Kecamatan Padang Selatan seluas 25 km², dan Pulau Pisang Gadang seluas 21,12 km² juga di Kecamatan Padang Selatan.
memiliki garis pantai sepanjang 84 km dan pulau kecil sebanyak 19 buah diantaranya yaitu Pulau Sikuai di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 38,6 km², Pulau Toran di Kecamatan Padang Selatan seluas 25 km², dan Pulau Pisang Gadang seluas 21,12 km² juga di Kecamatan Padang Selatan.
Pantai
Air Manis tempat legenda Malinkundang yang dikutuk ibunya menjadi batu
adalah salah satu objek wisata yang amat diminati wisatawan. Namun
selain Pantai Air Manis, di Padang juga terdapat objek wisata Pantai
Padang yang setiap hari libur dibanjiri pengunjung yang ingin menikmati
sunset (matahari menjelang terbenam). Di Pantai Padang pengunjung
disuguhkan dengan keindahan pantai itu meski diakui abrasi selama
puluhan tahun telah merusak bibir pantai Padang. Konon, dulunya pantai
Padang berpasir putih, seperti pasir putih yang masih ditemui di
sejumlah pulau-pulau kecil di pesisir kota ini.
Untuk
mendukung sektor pariwisata, Pemerintah Kota Padang menyediakan
tempat-tempat santai yang menyenangkan di pinggiran pantai itu. Puluhan
pedagang kecil berjualan beragam aneka makanan dan minuman. Sajian khas
di Pantai Padang yang dapat ditemui pengunjung, adalah pedagang buah
kelapa muda, goreng tepung udang dan tentu saja sate Padang .
Tak
hanya itu, jika pegunjung ingin menyantap makanan pengisi perut di
siang hari, banyak juga terdapat rumah makan dengan masakan spesifik
ikan bakar atau cumi-cumi bakar. Rumah makan itu tidak harus berkelas
mewah dengan harga yang mahal, tapi juga dapat memilih bersantap siang
di pondok-pondok ikan bakar di tepian pantai sembari menikmati sepoinya
angin pantai.
Untuk
memberi kenyamanan bagi pengunjung anak-anak, di Pantai Padang juga
terdapat areal bermain anak. Di sana para orangtua bersama anak-anak
mereka bisa naik kereta api wisata yang berukuran mini dengan rute
sepanjang jalan lokasi wisata Pantai Padang.
Gunung Padang dan Meriam Kuno. Tak
jauh dari Pantai Padang terdapat obyek wisata Gunung Padang yang hanya
dipisahkan oleh sebuah sungai bernama Muaro Padang. Di gunung Padang
itu, konon terdapat kuburan Siti Nurbaya seperti dikisahkan dalam Roman
Siti Nurbaya karangan Marah Rusli yang terbit di tahun 1922. Namun
kuburan itu hanya legenda saja, bukanlah sebenarnya.
Untuk
menuju ke lokasi objek wisata Gunung Padang Anda bisa melewati Jembatan
Siti Nurbaya atau menaiki perahu menyeberangi Batang Arau (Muaro
Padang). Gunung Padang ini berdiri dengan tegar menghadap ke lautan
Hindia.
Memasuki
kawasan tersebut, pengunjung akan melalui pemukiman masyarakat yang
rumah-rumah mereka terdapat di lereng-lereng bukit Gunung Padang.
Kira-kira lima menit perjalanan akan sampai di kaki Gunung Padang. Di
sana kita dapat menikmati benda-benda bersejarah berupa meriam tua
peninggalan Perang Dunia II yang moncongnya mengarah ke muara sungai.
Untuk menuju puncak Anda harus melewati jalan setapak bertangga-tangga
yang terbuat dari semen hingga sampai di lokasi Taman Makam Siti
Nurbaya.
Di
sekitar gunung ini ditumbuhi oleh ragam pepohonan sehingga suasananya
terasa sangat nyaman. Namun demikian, kondisi jalan atau tangga tersebut
konon tidak sebaik lima belas tahun silam. Mencapai puncak terdapat
beberapa lubang bekas tempat persembunyian dan pengintaian (bunker)
peninggalan tentara Jepang.
Dari
puncak Gunung Padang, pengunjung dapat menikmati keindahan panorama
Samudera Hindia, Batang Arau, dan Kota Padang dengan segala
aktivitasnya. Dari sini disajikan pemandangan Pantai Air Manis dan dari
kejauhan tampak beberapa pulau yang menghijau di tengah birunya
samudera.
Kota Tua dan Jembatan Siti Nurbaya. Gunung
Padang berada di ketinggian sekitar 400 meter dan perjalanan yang
lumayan menguras tenaga seakan lenyap dengan rehat sejenak di puncak
Gunung Padang. Asyik, sambil tiduran atau duduk santai di atas bebatuan
berukuran besar atau hamparan rumput hijau pengunjung bisa menikmati
keindahan pemandangan ditemani minuman ringan atau sebungkus nasi
hangat.
Setelah
menikmati pemandangan Kota Padang dari puncak Gunung Padang, Anda dapat
turun kembali lalu menyinggahi pemandangan Kota Tua dari atas Jembatan
Siti Nurbaya. Yang dimaksud Kota Tua adalah bangunan-bangunan bersejarah
yang masih terdapat di sepanjang Muaro Padang. Bangunan itu merupakan
peninggalan Belanda namun sekarang umumnya dihuni oleh warga Tionghoa.
Nah,
jika penat menyinggahi pantai Padang dan Gunung Padang, pergilah ke
Pasar Raya Padang dimana di sana Anda dapat membeli beragam aneka
kerajinan yang bisa Anda jadikan buah tangan sekembali dari Kota Padang.
Akses ke Obyek Wisata. Mencapai
lokasi objek wisata Pantai Padang, Gunung Padang, Jembatan Siti Nurbaya
dan Pasar Raya Padang tidaklah terlalu sulit. Lokasi tersebut mudah
diakses alat transportasi yang tersedia cukup memadai di Kota Padang.
Jika Anda mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumbar,
Anda bisa menyewa taksi menuju lokasi wisata yang Anda inginkan di sana.
Biaya perjalanan dari BIM menuju ke lokasi berkisar Rp. 75.000,- hingga
Alternatif
lain, lokasi itu bisa dijangkau dengan menaiki angkutan umum dari
Pasarraya Padang. Jika dari BIM bisa naik bus khusus penumpang dari
bandara menuju Pasarraya dengan tarif Rp. 15.000,- per orang. Sementara
dari Pasarraya dilanjutkan dengan angkutan umum menuju Pantai Padang
dengan membayar Rp. 2.000,- per orang. Bagi anda yang menggunakan sepeda
motor, tentu akan lebih mudah lshi menjangkaunya.
Dari kiri Pak Nurnalis, Vella Sri Novita, Shasa Melisa, Erwin, Syarpendi lagi menikmati pemandangan laut sembari menunggu makanan dan minuman yang lagi dipesan sama Uda & Uni cafe.
Ndee. buk Mita ha, kacang obui pun di ogo juo e, ibo la ketek nengok apak tu de Buk. la ponek ma jujuong kacang e de, ko boli satekong nak mugha lo de. Meta kacang olun jadi baboli nyo la nak abi lo satekong dek mancubo e, pake perasaan donk Buk Meta.
Woi buk Des, mo pulang wak le, golak-golak kunyam jie situ. tu ha motor bus awak la iduik mesin haa copek tek pai ndk...!?!?!? mane pak Tono jo pak John cako, tingge le e. Pak Nalit jak tadi nelpon le ha, bongi le e ke awak. Woi Takim utang Susu ang cako mintak dek uda tu ha, bayiu copek tu nasi goreng pak Sarpendi cako duo porsi muo.
Onde mandeeee, lomak tio duduk ughang beduo ko ghe. so so la iyo ayie? atau monouong mamikiukan nasib nan ........... (jan sampain bonou le sanak, malu wak).
Kernet dan para agen lagi nyari penumpang kayaknya neh... mo kemana tuh OM kernet? hehehe Mr. John Hendra (Agen Pantai Padang). Mas Tono lagi ngapain tuh? ikut-ikutan nongol aja, ntar jatuh bau tau rasa... heheeee.. tolong cek tuh penumpangnya ntar ada yang ketinggalan lagi...
Gak bosan-bosannya berpose Mr. John & Mr. Erwin. kayak selebritis aja hmmmm.. "La ponou bus nyie de?"
O ya.. sebelum berangkat tolong semua hutang-hutangnya dibayar dulu, ntar dicariin uda-uda cafe tuh... "dongoukan tu mas Tono, jan ciek minum jie"
Sebelumnyo kami dari penumpang bus mengucapkan terima kasih banyak kepada uda-uda n uni-uni yang telah melayani kami selama di pinggiran pantai padang. kok ado makanan nan lupo di bayie, kok ginseng nan ta minum ndk juo babayie tolong maafkan dih. bisuok bilo kasiko baliek kami bayie liek, tapi kami mintak makan jo minum lo liek yo.
haha.. asiiiikk...
BalasHapusperjalanan yang menyenangkan ya.. :D
kunjungi juga kami di Bersepeda Menikmati Keindahan Kota
terima kasih